Karl Marx dan Pemikiranya
oleh Zainul Khikam
Sumbangan pemikiran dari Karl Marx
terhadap ilmu sosiologi sangatlah besar, ia juga termasuk salah satu tokoh yang
berpengaruh dalam sejarah, sebagaimana ia dicantumkan dalam buku “ seratus
tokoh berpengaruh dalam sejarah” karangan Michael H. Hart (1978) .
ia juga salah seorang penggagas utama “sosialisme ilmiah”. Ia juga seorang
filusuf, ahli ekonomi, dan teoritikus sosial yang mempelopori gagasan mengenai
“materialisme dialektis dan materialisme historis” . Selanjutnya ia adalah
pejuang kelas dan revolusi komunis; seorang atheis pejuang gagasan “diktator
proletariat” dan “masyarakat tanpa kelas”; atau seorang anti-kapitalis yang
membenci kaum borjuis sambil menunjukkan ketakterpisahan antara politik dan
ekonomi. Melihat hal tersebut kini pemakalah akan mencoba menggagas mengenai
sejarah singkat riwayat hidup Karl Marx serta menjelaskan pemikiran Karl Marx
tentang materialisme historis, model-model masyarakat, alinasi,
kesadaran kelas dan perubahan sosial. Untuk lebih jelasnya akan kami paparkan
pada pembahasan.
PEMBAHASAN
A.
Riwayat Hidup
Karl Marx
Karl
Heinrich Marx lahir di Trier,[1]( (kini di Jerman[2]),
5 Mei 1818 meninggal di London 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun,ia adalah
seorang filusuf pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal
atas analisisnya terhadap sejarah. Terutama mengenai pertentangan kelas yang
dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini
pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas"Manifesto
Komunis.Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi.
Ayahnya bernama Herschel keturunan para rabbi, walaupun begitu ayahnya
cenderung menjadi deis yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke
agama resmi Prusia Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi
pengacara.[3] (sebelum negara itu pada tahun 1867 menjadi bagian dari konfederasi
Jerman)ibunya Henrietta berasal dari keluarga rabbi Yahudi. Keluarga Marx
amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis
masa-masa awal Karl Marx. Pada masa-masa kuliahnya Usia delapan belas tahun, sesudah memperlajari hukum selama setahundi Universitas
Bonn, Marx pindah ke
Universitas Berlin. Selama masa studinya di Berlinia berada dibawah
pengaruh George Hegel
(1770-1831). Di sini ia juga behubungan dan amat dipengaruhi dengan kaum
“Hegelian Muda”. Mereka ini
bermaksud.menerapkan gagasan Hegel guna melawan agama sebagai lembaga yang tak
ramah (organized religion) dan pemerintah Prusia yang dirasakan sebagai
otoritarian. Pada tahun 1841, di usianya yang ke-23, Marx meraih gelar doktor
dalam bidang filsafat.Perjalanan hidupnya setelah itu adalah perjalanan yang
penuh kesulitan dan tantangan.
Setelah menyelesaikan disertasi
doktornya di Universitas Berlin, Marx menerima tawaran untuk menulis dalam
surat kabar borjuis liberal, bernama Rheinishe Zeitung di Cologne. Kemudian
ia menjadi pimpinan surat kabar ini walaupun pada akhirnya harus ditutup oleh
pemerintah karena dianggap terlalu kritis.[4]
Setelah
itu ia pun pindah ke Paris. Di Paris inilah Marx menikah dengan Jenny Von
Westphalen, putri seorang bangsawan dan pindah ke Paris[5] pada tanggal 19 Juni 1843. Di sini pula ia bertemu dengan
Friedrich Engels (1820-1895) yang akan menjadi teman akrab dan
“penerjemah” teori-teorinya melainkan juga dengan tokoh-tokoh sosialis
Perancis. Kemudian tahun
1846 Marx bersama teman kerjanya Friedrich Engels (sekaligus teman dekat sampai
Marx meninggal) mengikuti Communist League suatu organisasi revolusioner
yang bermarkas di London.Bersama dengan Engels ia menulis Manifesto
Komunis yang terbit bulan Januari 1848. Sebelum kemudian pecahlah apa yang
disebut revolusi’48, semula di Perancis, kemudian juga di Prussia dan Austria. Pada tahun 1845 ia dan keluarganya berpindah ke Brussels. Dua tahun kemudian (1848) dia diusir karena pemerintah Belgia
takut bahwa Marx akan mendorong revolusi di situ. Marx pun kembali ke Paris,
lalu ke Rhineland, namun di sana ia juga berbenturan dengan penguasa setempat.
Akhirnya pada tahun 1849 Marx pindah ke London.dimana ia akan
menetap untuk sisa hidupnya. Akhirnya, baru 1867, terbit jilid pertama Das
Kapital, karya utama Marx yang memuat kritiknya terhadap kapitalisme (jilid
kedua dan ketiga baru diterbitkan oleh Engels sesudah Marx meninggal).
Tahun-tahun terakhir hidupnya amat sepi dan pada tanggal 14 Maret tahun 1883 ia meninggal dunia. Hanya delapan
orang yang menghadiri pemakamannya.[6]
B.
Karya-Karya
Karl Heinrich Marx diantaranya :
1.
Economic and Philosophical Manusript.
Tulisan ini terinspisrasi karena
Marx banyak mengenal tulisan-tulisan ahli ekonomi politik seperti Adam Smith
dan David Ricardo.Marx dalam hal ini mengambil isu individualisme pendekatan
ini dengan mengatakan bahwa dengan individualisme manusia dikesampingkan. Buku
ini juga disebut naskah-naskah paris, yang baru dicetak untuk pertama kalinya
pada tahun 1928 di Moscow.[7]
2.
The German Ideology
Karya ini merupakan hasil
pemikirannya dengan Engles sekitar tahun 1846.[8]Karya
ini mengenai suatu interpretasi komprehensif tentang perubahan dan perkembangan
sejarah sebagai alternatif terhadap interpretasi Hegel mengenai sejarah.
3.
The Class Strruggles in France dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte.
Kedua esai ini menerapkan metode
materialis historisnya Marx dengan berusaha untuk mengungkapkan kondisi-kondisi
sosial dan material yang mendasar yang terdapat di bawah permukaan
perjuangan-perjuangan ideologis yang dinyatakan hanya dengan kondisi-kondisi
sosial dan materil.
4.
The Communist Manifesto
Sebuah tulisan yang ditugaskan
kepada Marx oleh organisasi Communist League setelah perdebatan antara
Marx dan Weikting dalam organisasi itu mengenai waktu yang tepat untuk revolusi
proletariat. Dan ini merupakan pernyataan yang akan menjadi program teoretis
untuk organisasi itu.
5.
Das Kapital
Dalam Das Kapital Marx mengembangkan
dan mensistematisasi sebagian besar ide-ide yang sudah diuraikan sebelumnya
secaara singkat dari karya-karya sebelumnya.
1)
Materialisme Historis Marx
Dari karya ‘The Comunist
Manifesto’, dan ‘Das Kapital’, Marx sangat terkenal dengan
dialektika materialis dan dialektika historisnya. Baginya, kekuatan yang
mendorong manusia dalam sejarah adalah cara manusia berhubungan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain, yang dalam perjuangannya yang abadi untuk
merengut kehidupan dari alam. Tindakan historis yang pertama adalah membina
kehidupan material itu sendiri. Keinginan
untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, tempat tinggal serta sandang adalah
tujuan manusia yang utama pada awalnya. Namun demikian, perjuangan manusia
tidaklah terhenti pada saat kebutuhannya yang paling utama terpenuhi atau
tercapai, manusia memang sesungguhnya binatang yang tetap tidak akan
terpuaskan. Ketika kebutuhan-kebutuhan pokok telah terpenuhi, pemenuhan
kebutuhan itu justru menyebabkan timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru, yang
mengawali terbentuknya kelas-kelas yang saling bertentangan. Menurut Marx,
semua periode sejarah ditandai oleh perjuangan kelas yang berbeda satu sama lain
sesuai dengan periode sejarahnya. Meskipun gejala historis merupakan hasil dari
saling mempengaruhi antar berbagai komponen, sesungguhnya hanya faktor
‘ekonomi’ yang merupakan independent variabelnya. Perkembangan politik ,hukum,
filsafat, kesusasteraan dan kesenian semuanya bertopang pada faktor ekonomi.
2)
Teori Alienasi
Selain teori Perjuangan Kelas dan
beberapa hal di atas ada sebuah teori Marx yang menjelaskan dampak dari
produktifitas manusia terhadap keterasingan manusia itu sendiri.Teori ini lebih
dikenal dengan Teori Alienasi.
Alienasi atau keterasingan merupakan masalah yang menjadi menarik untuk
dikaji ketika orang mulai sadar bahwa lama kelamaan barang-barang yang
diproduksi manusia makin menjadi otonom, bahkan seakan-akan menguasai manusia. Menurut Marx alienasi ada dan dijumpai orang di
mana-mana dalam segala bidang dan dalam semua lembaga di mana manusia
memasukinya.Tetapi alienasi yang paling penting adalah alienasi
yang dijumpai di tempat orang bekerja, karena manusia menurut Marx adalah ‘homo
faber’ artinya manusia sebagai pekerja/pencipta. Alienasi dalam bidang kerja ada empat aspek yaitu :
a. Manusia diasingkan dari
produk hasil pekerjaannya.
b. Terasing dari kegiatan
produksi.
c. Terasing dari sifat
sosialnya sendiri.
d. Terasing dari
rekan-rekannya atau masyarakatnya.
Demikianlah, sesungguhnya Marx telah
mengemukakan bagaimana manusia teralienasi adalah merupakan manusia yang
sebenarnya hidup di dalam dunianya yang tidak terhayati oleh dirinya sendiri.
3)
Kesadaran Kelas dan Perjuangan Kelas
Teori kelas dari Marx berdasarkan
pemikiran bahwa “sejarah dari segala bentuk masyarakat dari dahulu hingga
sekarang adalah sejarah pertikaian antara golongan’. Menurut pandangannya,
sejak masyarakat manusia mulai dari bentuknya yang primitif secara relatif
tidak berbeda satu sama lain, namun tetap mempunyai perbedaan-perbedaan
fundamental antara golongan yang bertikai di dalam mengejar kepentingannya
masing-masing. Bagi Marx, dasar dari sistem stratifikasi adalah tergantung dari
hubungan kelompok-kelompok manusia terhadap sarana produksi. Yang disebut kelas
dalam hal ini adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi dan
tujuan yang sama dalam organisasi produksi.
Kelas-kelas yang memiliki kesadaran
diri, memerlukan sejumlah kondisi tertentu untuk menjamin kelangsungannya,
yaitu mereka memerlukan adanya suatu jaringan komukasi di antara mereka,
pemusatan massa rakyat serta kesadaran akan adanya musuh bersama dan adanya
bentuk organsisasi yang rapi. Organisasi ini dapat berupa serikat-serikat buruh atau serikat-serikat
kerja lainnya untuk mendesak upah yang lebih tinggi, perbaikan kodisi kerja,
dan sebagainya. Akhirnya organisasi kelas buruh ini akan menjadi cukup kuat bagi mereka untuk
menghancurkan seluruh struktur sosial kapitalis dan menggantikan dengan struktur
sosial yang menghargai kebutuhan dan kepentingan umat manusia seluruhnya yang
diwakili oleh kelas proletar.
4)
Analisa Dialektika Perubahan Sosial
Cara analisa dialektik merupakan
inti model bagaimana konflik kelas mengakibatkan perubahan sosial.Umumnya
analisa dialektik meliputi suatu pandangan tentang mansyarakat yang terdiri
dari kekuatan-kekuatan yang berlawanan yang sewaktu-sewaktu menjadi
seimbang.Dalam pandangan Marx, kontradiksi yang paling penting adalah antara
kekuatan-kekuatan produksi materil dan hubungan-hubungan produksi, dan antara
kepntingan-kepentingan kelas yang berbeda.Karena kontradiksi inilah, setiap
tahap sejarah dalam perkembangan masyarakat dapat dilihat sebagai tahap yang
mempersiapkan jalan untuk kehancuran akhirnya sendiri, dengan masing-masing
tahap baru yang menolak tahap sebelumnya di mana secara paradoks memasuki
awalnya.Namun gerak sejarah yang bersifat dialektik itu tidak terlepas dari
kemauan atau usaha manusia.Manusialah yang menciptakan sejarahnya sendiri,
meskipun kegiatan kreatifnya ditentukan dan terikat oleh lingkungan materil dan
sosial yang ada.Khusus dalam ‘The Communist Manifesto’, Marx mendesak
kaum buruh untuk mempergunakan moment yang tepat dalam sejarah yang ditimbulkan
oleh munculnya krisis ekonomi, untuk mengubah masyarakat melalui kegiatan
revolusioner mereka sendiri.
KESIMPULAN
Suatu hal yang tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran Karl Marx dalam perkembangan sosiologi telah
memberikan warna baru. Bahkan dalam perkembangannya kelak, sosiologi modern telah menampilkan lagi
ajaran-ajarannya yang dikenal dengan Neo Marxian yang mewarnai suatu
aliran dalam sosiologi yaitu pendekatan konflik.Juga dapat dicatat secara
sosiologis adalah jasa Marx untuk menampilkan pendapatnya bahwa kesadaran
manusia dan kesadaran golongan (kelas menurut Marx) senatiasa ditentukan pula
oleh keadaan masyarakat di mana kesadaran itu hidup dan berkembang.
Kebesaran Marx tidak terlepas pula
dari kesilapan. Dia terlampau menekankan
faktor ekonomi sebagai satu-satunya faktor yang paling penting menggerakkan
sejarah. Dalam kenyataannya, berbagai faktor lain seperti faktor geografis dan
dorongan-dorongan biologis yang inherent dalam diri manusia, lebih dahulu
mengemuka dan bekerja dibandingkan dengan faktor ekonomis. Demikian juga
faktor-faktor intelegensi, pengalaman, ide-ide religi, tata hukum bahkan seni
memberikan aktifitas yang ditujukan kepada apa yang disebut dengan
tujuan-tujuan ideal. Sebagaimana banyak kita temukan di dalam kehidupan
masyarakat primitif, di mana seluruh aktifitas di lapangan sedemikian itu,
merupakan faktor yang lebih dahulu di jalankan sebelum melaksanakan aktifitas
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
o http://1.bp.blogspot.com/_vaCKj mf072E/TSRObadoEhI/AAAAAAAAA/536fjYf5Wjw/s 1600/karl-marx.jpga.akses tgl Jumat, 25 Mei 2012 jam 15.12
o Michael H. Hart, terj. H. Mahbub Djunaidi,Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah,Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982.
o http://afzelia-nadira.blogspot.com/2011/01/riwayat-hidup-karl-marx.html download pada hari senin tgl 22-10-2012 jam 14:30
o Franz magnis-suseno, Pemikiran Karl Marx : dari sosialisme utopis ke perselisihan revisionism,Jakarta : gramedia Pustaka Utama,2005. Cet. Ke 7.
o sumbangan pemikiran sosiologi dari karl marx, Jumat, 25 Mei 2012
[1]http://1.bp.blogspot.com/_vaCKj mf072E/TSRObadoEhI/AAAAAAAAA/536fjYf5Wjw/s 1600/karl-marx.jpga.akses tgl Jumat, 25 Mei 2012 jam 15.12
[2]Michael H. Hart,
terj. H. Mahbub Djunaidi,Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam
Sejarah,Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982.
[3]http://afzelia-nadira.blogspot.com/2011/01/riwayat-hidup-karl-marx.html download pada hari senin tgl 22-10-2012 jam 14:30, lihat juga
Michael H. Hart, dalam buku Seratus Tokoh yang
Paling Berpengaruh dalam Sejarah.
[4]
Ibid. lihat juga dalam franz magnis, pemikiran karl marx. Hlm. 48
[5]Franz
magnis-suseno, Pemikiran Karl Marx : dari sosialisme utopis ke perselisihan
revisionism,Jakarta : gramedia Pustaka Utama,2005. Cet. Ke 7. Hlm. 48
[6] Ibid. hlm.45-55,;ihat sumbangan pemikiran sosiologi dari karl marx, Jumat, 25 Mei 2012
[7]Ibid.
hlm. 49-50
[8]Ibid.
hlm. 7.
[9]
Sumbangan pemikiran karl marx, Jumat, 25 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar