Minggu, 17 Maret 2013

Kajian Tokoh (Antropologi)


Karl Marx dan Pemikiranya
oleh Zainul Khikam 

PENDAHULUAN
Sumbangan pemikiran dari Karl Marx terhadap ilmu sosiologi sangatlah besar, ia juga termasuk salah satu tokoh yang berpengaruh dalam sejarah, sebagaimana ia dicantumkan dalam buku “ seratus tokoh berpengaruh dalam sejarah” karangan Michael H. Hart (1978) . ia juga salah seorang penggagas utama “sosialisme ilmiah”. Ia juga seorang filusuf, ahli ekonomi, dan teoritikus sosial yang mempelopori gagasan mengenai “materialisme dialektis dan materialisme historis” . Selanjutnya ia adalah pejuang kelas dan revolusi komunis; seorang atheis pejuang gagasan “diktator proletariat” dan “masyarakat tanpa kelas”; atau seorang anti-kapitalis yang membenci kaum borjuis sambil menunjukkan ketakterpisahan antara politik dan ekonomi. Melihat hal tersebut kini pemakalah akan mencoba menggagas mengenai sejarah singkat riwayat hidup Karl Marx serta menjelaskan pemikiran Karl Marx tentang materialisme historis, model-model masyarakat, alinasi, kesadaran kelas dan perubahan sosial. Untuk lebih jelasnya akan kami paparkan pada pembahasan.
 PEMBAHASAN
A.    Riwayat Hidup Karl Marx
Karl Heinrich Marx lahir di Trier,[1]( (kini di Jerman[2]), 5 Mei 1818 meninggal di London 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun,ia adalah seorang filusuf pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah. Terutama mengenai pertentangan kelas yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas"Manifesto Komunis.Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi. Ayahnya bernama Herschel keturunan para rabbi, walaupun begitu ayahnya cenderung menjadi deis yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi pengacara.[3] (sebelum negara itu pada tahun 1867 menjadi bagian dari konfederasi Jerman)ibunya Henrietta berasal dari keluarga rabbi Yahudi. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx. Pada masa-masa kuliahnya Usia delapan belas tahun, sesudah memperlajari hukum selama setahundi Universitas Bonn, Marx pindah ke Universitas Berlin. Selama masa studinya di Berlinia berada dibawah pengaruh George Hegel (1770-1831). Di sini ia juga behubungan dan amat dipengaruhi dengan kaum “Hegelian Muda”.  Mereka ini bermaksud.menerapkan gagasan Hegel guna melawan agama sebagai lembaga yang tak ramah (organized religion) dan pemerintah Prusia yang dirasakan sebagai otoritarian. Pada tahun 1841, di usianya yang ke-23, Marx meraih gelar doktor dalam bidang filsafat.Perjalanan hidupnya setelah itu adalah perjalanan yang penuh kesulitan dan tantangan.
Setelah menyelesaikan disertasi doktornya di Universitas Berlin, Marx menerima tawaran untuk menulis dalam surat kabar borjuis liberal, bernama Rheinishe Zeitung di Cologne. Kemudian ia menjadi pimpinan surat kabar ini walaupun pada akhirnya harus ditutup oleh pemerintah karena dianggap terlalu kritis.[4]
Setelah itu ia pun pindah ke Paris. Di Paris inilah Marx menikah dengan Jenny Von Westphalen, putri seorang bangsawan dan pindah ke Paris[5] pada tanggal 19 Juni 1843. Di sini pula ia bertemu dengan Friedrich Engels (1820-1895) yang akan menjadi teman akrab dan “penerjemah” teori-teorinya melainkan juga dengan tokoh-tokoh sosialis Perancis. Kemudian tahun 1846 Marx bersama teman kerjanya Friedrich Engels (sekaligus teman dekat sampai Marx meninggal) mengikuti Communist League suatu organisasi revolusioner yang bermarkas di London.Bersama dengan Engels ia menulis Manifesto Komunis yang terbit bulan Januari 1848. Sebelum kemudian pecahlah apa yang disebut revolusi’48, semula di Perancis, kemudian juga di Prussia dan Austria. Pada tahun 1845 ia dan keluarganya berpindah ke Brussels.  Dua tahun kemudian  (1848) dia diusir karena pemerintah Belgia takut bahwa Marx akan mendorong revolusi di situ. Marx pun kembali ke Paris, lalu ke Rhineland, namun di sana ia juga berbenturan dengan penguasa setempat. Akhirnya pada tahun 1849 Marx pindah ke London.dimana ia akan menetap untuk sisa hidupnya. Akhirnya, baru 1867, terbit jilid pertama Das Kapital, karya utama Marx yang memuat kritiknya terhadap kapitalisme (jilid kedua dan ketiga baru diterbitkan oleh Engels sesudah Marx meninggal). Tahun-tahun terakhir hidupnya amat sepi dan pada tanggal 14 Maret tahun 1883 ia meninggal dunia. Hanya delapan orang yang menghadiri pemakamannya.[6]
B.     Karya-Karya Karl Heinrich Marx diantaranya :
1.      Economic and Philosophical Manusript.
Tulisan ini terinspisrasi karena Marx banyak mengenal tulisan-tulisan ahli ekonomi politik seperti Adam Smith dan David Ricardo.Marx dalam hal ini mengambil isu individualisme pendekatan ini dengan mengatakan bahwa dengan individualisme manusia dikesampingkan. Buku ini juga disebut naskah-naskah paris, yang baru dicetak untuk pertama kalinya pada tahun 1928 di Moscow.[7]
2.      The German Ideology
Karya ini merupakan hasil pemikirannya dengan Engles sekitar tahun 1846.[8]Karya ini mengenai suatu interpretasi komprehensif tentang perubahan dan perkembangan sejarah sebagai alternatif terhadap interpretasi Hegel mengenai sejarah.
3.      The Class Strruggles in France dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte.
Kedua esai ini menerapkan metode materialis historisnya Marx dengan berusaha untuk mengungkapkan kondisi-kondisi sosial dan material yang mendasar yang terdapat di bawah permukaan perjuangan-perjuangan ideologis yang dinyatakan hanya dengan kondisi-kondisi sosial dan materil.
4.      The Communist Manifesto
Sebuah tulisan yang ditugaskan kepada Marx oleh organisasi Communist League setelah perdebatan antara Marx dan Weikting dalam organisasi itu mengenai waktu yang tepat untuk revolusi proletariat. Dan ini merupakan pernyataan yang akan menjadi program teoretis untuk organisasi itu.
5.      Das Kapital
Dalam Das Kapital Marx mengembangkan dan mensistematisasi sebagian besar ide-ide yang sudah diuraikan sebelumnya secaara singkat dari karya-karya sebelumnya.
C.     SUMBANGAN PEMIKIRAN SOSIOLOGI Karl Heinrich Marx[9]
1)      Materialisme Historis Marx
Dari karya ‘The Comunist Manifesto’, dan ‘Das Kapital’, Marx sangat terkenal dengan dialektika materialis dan dialektika historisnya. Baginya, kekuatan yang mendorong manusia dalam sejarah adalah cara manusia berhubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, yang dalam perjuangannya yang abadi untuk merengut kehidupan dari alam. Tindakan historis yang pertama adalah membina kehidupan material itu sendiri. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, tempat tinggal serta sandang adalah tujuan manusia yang utama pada awalnya. Namun demikian, perjuangan manusia tidaklah terhenti pada saat kebutuhannya yang paling utama terpenuhi atau tercapai, manusia memang sesungguhnya binatang yang tetap tidak akan terpuaskan. Ketika kebutuhan-kebutuhan pokok telah terpenuhi, pemenuhan kebutuhan itu justru menyebabkan timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru, yang mengawali terbentuknya kelas-kelas yang saling bertentangan. Menurut Marx, semua periode sejarah ditandai oleh perjuangan kelas yang berbeda satu sama lain sesuai dengan periode sejarahnya. Meskipun gejala historis merupakan hasil dari saling mempengaruhi antar berbagai komponen, sesungguhnya hanya faktor ‘ekonomi’ yang merupakan independent variabelnya. Perkembangan politik ,hukum, filsafat, kesusasteraan dan kesenian semuanya bertopang pada faktor ekonomi.
2)      Teori Alienasi
Selain teori Perjuangan Kelas dan beberapa hal di atas ada sebuah teori Marx yang menjelaskan dampak dari produktifitas manusia terhadap keterasingan manusia itu sendiri.Teori ini lebih dikenal dengan Teori Alienasi.
Alienasi atau keterasingan merupakan masalah yang menjadi menarik untuk dikaji ketika orang mulai sadar bahwa lama kelamaan barang-barang yang diproduksi manusia makin menjadi otonom, bahkan seakan-akan menguasai manusia. Menurut Marx alienasi ada dan dijumpai orang di mana-mana dalam segala bidang dan dalam semua lembaga di mana manusia memasukinya.Tetapi alienasi yang paling penting adalah alienasi yang dijumpai di tempat orang bekerja, karena manusia menurut Marx adalah ‘homo faber’ artinya manusia sebagai pekerja/pencipta. Alienasi dalam bidang kerja ada empat aspek yaitu :
a.   Manusia diasingkan dari produk hasil pekerjaannya.
b.    Terasing dari kegiatan produksi.
c.    Terasing dari sifat sosialnya sendiri.
d.    Terasing dari rekan-rekannya atau masyarakatnya.
Demikianlah, sesungguhnya Marx telah mengemukakan bagaimana manusia teralienasi adalah merupakan manusia yang sebenarnya hidup di dalam dunianya yang tidak terhayati oleh dirinya sendiri.
3)      Kesadaran Kelas dan Perjuangan Kelas
Teori kelas dari Marx berdasarkan pemikiran bahwa “sejarah dari segala bentuk masyarakat dari dahulu hingga sekarang adalah sejarah pertikaian antara golongan’. Menurut pandangannya, sejak masyarakat manusia mulai dari bentuknya yang primitif secara relatif tidak berbeda satu sama lain, namun tetap mempunyai perbedaan-perbedaan fundamental antara golongan yang bertikai di dalam mengejar kepentingannya masing-masing. Bagi Marx, dasar dari sistem stratifikasi adalah tergantung dari hubungan kelompok-kelompok manusia terhadap sarana produksi. Yang disebut kelas dalam hal ini adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dalam organisasi produksi.
Kelas-kelas yang memiliki kesadaran diri, memerlukan sejumlah kondisi tertentu untuk menjamin kelangsungannya, yaitu mereka memerlukan adanya suatu jaringan komukasi di antara mereka, pemusatan massa rakyat serta kesadaran akan adanya musuh bersama dan adanya bentuk organsisasi yang rapi. Organisasi ini dapat berupa  serikat-serikat buruh atau serikat-serikat kerja lainnya untuk mendesak upah yang lebih tinggi, perbaikan kodisi kerja, dan sebagainya. Akhirnya organisasi kelas buruh ini  akan menjadi cukup kuat bagi mereka untuk menghancurkan seluruh struktur sosial kapitalis dan menggantikan dengan struktur sosial yang menghargai kebutuhan dan kepentingan umat manusia seluruhnya yang diwakili oleh kelas proletar.
4)      Analisa Dialektika Perubahan Sosial
Cara analisa dialektik merupakan inti model bagaimana konflik kelas mengakibatkan perubahan sosial.Umumnya analisa dialektik meliputi suatu pandangan tentang mansyarakat yang terdiri dari kekuatan-kekuatan yang berlawanan yang sewaktu-sewaktu menjadi seimbang.Dalam pandangan Marx, kontradiksi yang paling penting adalah antara kekuatan-kekuatan produksi materil dan hubungan-hubungan produksi, dan antara kepntingan-kepentingan kelas yang berbeda.Karena kontradiksi inilah, setiap tahap sejarah dalam perkembangan masyarakat dapat dilihat sebagai tahap yang mempersiapkan jalan untuk kehancuran akhirnya sendiri, dengan masing-masing tahap baru yang menolak tahap sebelumnya di mana secara paradoks memasuki awalnya.Namun gerak sejarah yang bersifat dialektik itu tidak terlepas dari kemauan atau usaha manusia.Manusialah yang menciptakan sejarahnya sendiri, meskipun kegiatan kreatifnya ditentukan dan terikat oleh lingkungan materil dan sosial yang ada.Khusus dalam ‘The Communist Manifesto’, Marx mendesak kaum buruh untuk mempergunakan moment yang tepat dalam sejarah yang ditimbulkan oleh munculnya krisis ekonomi, untuk mengubah masyarakat melalui kegiatan revolusioner mereka sendiri.
 KESIMPULAN
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Karl Marx dalam perkembangan sosiologi telah memberikan warna baru. Bahkan dalam perkembangannya kelak, sosiologi modern telah menampilkan lagi ajaran-ajarannya yang dikenal dengan Neo Marxian yang mewarnai suatu aliran dalam sosiologi yaitu pendekatan konflik.Juga dapat dicatat secara sosiologis adalah jasa Marx untuk menampilkan pendapatnya bahwa kesadaran manusia dan kesadaran golongan (kelas menurut Marx) senatiasa ditentukan pula oleh keadaan masyarakat di mana kesadaran itu hidup dan berkembang.
Kebesaran Marx tidak terlepas pula dari  kesilapan. Dia terlampau menekankan faktor ekonomi sebagai satu-satunya faktor yang paling penting menggerakkan sejarah. Dalam kenyataannya, berbagai faktor lain seperti faktor geografis dan dorongan-dorongan biologis yang inherent dalam diri manusia, lebih dahulu mengemuka dan bekerja dibandingkan dengan faktor ekonomis. Demikian juga faktor-faktor intelegensi, pengalaman, ide-ide religi, tata hukum bahkan seni memberikan aktifitas yang ditujukan kepada apa yang disebut dengan tujuan-tujuan ideal. Sebagaimana banyak kita temukan di dalam kehidupan masyarakat primitif, di mana seluruh aktifitas di lapangan sedemikian itu, merupakan faktor yang lebih dahulu di jalankan sebelum melaksanakan aktifitas ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

o   http://1.bp.blogspot.com/_vaCKj mf072E/TSRObadoEhI/AAAAAAAAA/536fjYf5Wjw/s 1600/karl-marx.jpga.akses tgl Jumat, 25 Mei 2012 jam 15.12

o   Michael H. Hart, terj. H. Mahbub Djunaidi,Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah,Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982.

o   http://afzelia-nadira.blogspot.com/2011/01/riwayat-hidup-karl-marx.html download pada hari senin tgl 22-10-2012 jam 14:30

o   Franz magnis-suseno, Pemikiran Karl Marx : dari sosialisme utopis ke perselisihan revisionism,Jakarta : gramedia Pustaka Utama,2005. Cet. Ke 7.

o   sumbangan pemikiran sosiologi dari karl marx, Jumat, 25 Mei 2012



[1]http://1.bp.blogspot.com/_vaCKj mf072E/TSRObadoEhI/AAAAAAAAA/536fjYf5Wjw/s 1600/karl-marx.jpga.akses tgl Jumat, 25 Mei 2012 jam 15.12

[2]Michael H. Hart, terj. H. Mahbub Djunaidi,Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah,Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982.
[3]http://afzelia-nadira.blogspot.com/2011/01/riwayat-hidup-karl-marx.html download pada hari senin tgl 22-10-2012 jam 14:30, lihat juga Michael H. Hart, dalam buku Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.

[4] Ibid. lihat juga dalam franz magnis, pemikiran karl marx. Hlm. 48
[5]Franz magnis-suseno, Pemikiran Karl Marx : dari sosialisme utopis ke perselisihan revisionism,Jakarta : gramedia Pustaka Utama,2005. Cet. Ke 7. Hlm. 48

[6] Ibid. hlm.45-55,;ihat sumbangan pemikiran sosiologi dari karl marx, Jumat, 25 Mei 2012

[7]Ibid. hlm. 49-50
[8]Ibid. hlm. 7.
[9] Sumbangan pemikiran karl marx, Jumat, 25 Mei 2012

Tidak ada komentar: