Kamis, 02 Agustus 2012

MODAL KREATIVITAS,KEBERANIAN DAN PENANAMAN IMAN

Banyak pengusaha yang memulai dan memperbesar usahannya cukup dengan kreativitas, kejelian dan keberanian, dan yang paling utama lagi penanaman iman yang akan mendorong dan membawa prinsip menuju sebuah kesuksesan. Salah satunya yaitu bapak nasocha dan zuhrotun nisa. Mereka adalah seorang pengusaha di bidang jasa. Untuk yang pertama yaitu bapak nasocha. Ia adalah seorang yang mempunyai usaha pangkas rambut, mari kita telusuri gerak serta lika liku perjalanannya dalam menjalani usahannya.
Berawal dari keberanian serta kreativitasnya,ia berani membuka pangkas rambut di jalan binagriya. Seorang yang dikenal sebagai pak bigry ini penghasilannya sebulan hampir mencapai 5 jt. Cukup besar bagi kalangan pengusaha pangkas rambut, karena dikalangan lain sebulan hanya mencapai penghasilan kurang dari 1 jt. itupun penghasilan yang dalam jangka pendek. Apabila bulan akan menuju ramadhan. Wah penghasilan itu akan bertambah 2 kali lipat bahkan lebih. Bisa dibayangkan berapa penghasilannya perbulan. 10 jt, nah benar sekali. Seperti itulah penghasilannya bila pada bulan-bulan ramadhan. Bahkan dalam pengalamannya, iapun pernah buka dari jam 8 pagi sampai jam 3 pagi. Tentu beliau tidak meninngalkan kewajibannya sebagai seorang islam.
Pak bigry memulai usahannya sejak tahun 1999, sebelum ia terjun ke usaha itu ia adalah seorang tukang becak. Dengan pekerjaanya sebagai tukang becak, ia sedikit-demi sedikit mengumpulkan uang untuk membeli alat potong rambut dan juga tempat untuk pangkalannya dalam menjalani usahannya.
Lambat-laun iapun menjalani usahannya dengan cara membagi waktu. Ketika tiada pelanggan potong rambut ia pun sambil mengayunkan becaknya untuk mendapatkan uang. Ketika dirasa menurutnya bahwa kerja seperti ini susah, iapun ingin sungguh-sungguh dalam menjalankan usahannya(pangkas rambut),dan ia pun menjual becaknya untuk modal dalam usahannya.  ketika awal pertama kali,ia belum sama sekali mempunyai pelanggan. Ketika bulan akan menuju puasa dibulan ramadhan, Mulailah ia mempunyai pelanggan. Mulai dirasa ramai yaitu ketika setelah lebaran usai. Pelanggan yang datang silih berganti. Sampai seharian yang ngantri sangatlah banyak. Sampai-sampai pak bigry mengatakan “ tidak saya kira usaha ini akan sampai menuju kesuksesan”. Cukup bagi kalangan warga biasa dalam menjalani usaha ini. Pernah saya memawancarai salah seorang pelanggannya, sapa waryono namanya, dia seorang yang datang dari daerah Bandar,kab. Batang “ saya pelanggan dari bapak bigry sejak tahun 2001. Sampai sekarang saya tetap kesini meskipun jarak yang saya tempuh cukup jauh. Kira-kira 30 km dari sini. Saya memang mempunyai azam dari rumah untuk menuju kesini. Dan hanya inilah tujuan saya.” Ujar pak waryono salah seorang pelanggan.
Dikala tahun terus melaju, dan perputaran waktu sangatlah cepat. Tidak dirasa pak bigry ini adalah seorang usahawan yang paling dikenal didaerah pekalongan bagian barat. Karena hampir semua yang bertempat tinggal diwilayah itu menjadi pelanggannya. Pernah saya satu minggu lebih ditempat usahannya. Semua orang yang datang untuk memangkas rambutnya saya tanyakan satu persatu. Dari keduaratus orang yang saya tanyai. 50 % diantarannya adalah warga perumahan binagriya,Medono kabupaten pekalongan barat. Dan 30 % diantarannya dari luar perumahan dan 20 % diantarannya siswa-siswa SLTA didaerah kota madya pekalongan.
Kata pak bigry “disamping saya bekerja mengeluarkan keringat, walaupun saya kerja, tetapi saya tetap  beribadah. Karena menurut saya, disamping menafkahi keluarga saya juga memperindah penampilan seseorang. Dan menurut ustadz saya itu ibadah”  sekiranya usaha seperti inilah yang harus dikembangkan oleh orang-orang yang keterbatasan ekonomi. Apabila mempunyai tekad serta keinginan dan yang tidak boleh ketinggalan yaitu kreativitas, kejelian serta keberanian yang kuat. Maka jangan heran bila kesuksesan akan berada didepan mata kita. Usaha ini belum seberapa. Karena ini hanya penghasilan seberapa. Tapi bagi kalangana kami. Usah yang dijalani pak bigry ini bila dibandingkan dengan usahawan-usahawan pangkas rambut lainya tiada bandingan. Beliaulah yang menurut analisis saya termasuk dalam kategori pengusaha sukses dalam literature pengusaha pangkas rambut.
Dengan usahnnya sebagai pangkas rambut, ia mempunyai seorang anak yang yang mempunyai potensi dalam mempercantik seseorang yaitu usaha salon. Pak bigry membiayai usaha anaknya itu dari hasil usahannya pangkas rambut. Semua alat-alat salon kecantikan itu dibiayainya. Dan tidak dikira anaknya pun mempunyai bakat dalam usaha. Salon ini dijalankan oleh anaknya yaitu Zuhrotun Nisa salah seorang mahasiswa STAIN Pekalongan jurusan Ushuluddin prodi Tafsir Hadits . seorang yang akrab dipanggil icha ini dulunya ia adalah seorang yang mengenyam pendidikan di SMK I Pekalongan dengan mengambil jurusan kecantikan. Salon yang dinamainya JAVA BIGRY SALON itu mempunyai penghasilan 5 jt perbulan. Cukup besar bagi kalangan pengusaha pemula dan seseorang yang sekaligus menjalani pendidikan disalah satu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) PEKALONGAN di Jl. Kusuma Bangsa No. 9 Panjang Wetan Kota Pekalongan.
Saya mempunyai cerita unik seputar kehidupannya, yaitu ketika ia ditanya. “ kenapa anda mengambil jurusan ushuluddin prodi tafsir hadits padahal anda dari SMK yang notabennya sekolah umum.” Iapun bingung menjawabnya….???? Disertai kebingungan,serta kebingungan sang dosen yang menanyakan,ditambah lagi bila ada pertanyaan demikian pasti teman-teman satu kelas mentertawakannya. walaupun demikian, sebenarnya ia mempunyai tujuan kenapa dirinya memasuki jurusan itu. Apakah sebenarnya tujuannya. Mari kita telusuri;
Berawal dari dirinya yang pernah mengenyam pendidikan disebuah pendidikan islamiyah “RAUDHATUL JINAN”. Ia mempunyai tekad untuk mengislamisasikan masyarakat disekitarnya. Karena menurutnya sosok pemimpin islam yang sekarang berkiprah tidaklah memikirkan perubahan serta kemajuan didesannya. Yang ia fikirkan hanyalah materi belaka. Dan kenapa ia mengambil jurusan itu karena dengan ia mempunyai potensi bekerja ia bisa mengumpulkan uang untuk membiayai kuliyahnya sendiri serta ia bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk selalu beribadah mempercantik orang. Apalagi dalam lingkupan ini adalah seorang wanita. Wanita itu diperkenankan selalu berpenampilan menarik serta mempercantik dirinya. Tujuan nanti setelah lulus dari kuliahnya, ia bisa mengembangkan ilmu-ilmu keislaman yang mampu merubah serta memajukan masyarakatnya. Supaya terlihat seperti desa yang hidup akan nilai-nilai keislaman. Tidak pada waktu ini. Yang terlihat hanyalah sebuah kemajuan dalam materi belaka. Itu sebabnya ia ingin menjalani pendidikannya di jurusan USHULUDDIN.
Kembali kepada usahannya, dengan penghasilan 5 jt per bulan, ia bisa menambahkan alat-alat untuk usahannya salon. Waktu terus berjalan dan penghasilan kirannya tidak hanya cukup hanya segitu. Ketika bulan menunjukkan Ramadhan, penghasilannya pun meningkat, ketika malam idhul fitri. penghasilannya hampir mencapai 15 jt. itu dilakukannya Karena dengan kerja keras serta ketekattannya dalam mencapai kesuksesan.
Tidak disangka, jika tadi pelanggan dari ayahnya pak bigry hampir semua dari perumahan binagriya, kini anaknya pun sama. Hampir semua pelanggannya dari warga perumahan binagriya. Tentunya sikap ramah serta pelayanan yang baiklah modal bagi para pengusaha dibidang jasa. Kini pelanggan yang tadinya berada disalon lain. Mulailah mereka merasakan kenyamanan di tempat salon JAVA BIGRY SALON jl. Supriyadi Gg. 18 No. 58 Tirto pekalongan barat.
Kita harus mengambil pengalaman dari seseorang yang akrab dipanggil Icha ini “ tidak semua jasa salon itu kita pandang kesebelah negative, buktinya saya, insya Allah saya tidak pernah melakukan hal-hal yang dipandang melanggar hukum baik dari sisi Agama maupun peraturan perundang-undangan. Saya melakukan usaha ini berdasarkan niat ibadah, jadi seterusnya saya akan selalu memgang prinsip-prinsip serta tata cara aturan dalam menjalani kehidupan dan berusaha.” Ujar si pengusaha jasa kecantikan salon.
Ternyata  sunnguh besar pelajaran yang bisa kita ambil dari para pengusaha ini. Tentunya menempatkan iman terlebih dahulu kita terapkan sebelum kita melakukan perbuatan agar nantinya kita bisa mencapai sebuah kesuksesan dalam berusaha maupun dalam menghadapi kehidupan.
Dengan modal keramahan dan pelayanan serta hasil yang baik, sejuta pelanggan akan mudah kita dapatkan. Tidak perlu kita memasang iklan yang besar untuk mencari pelanggan. Pengusaha yang satu ini tidak pernah sesekali memasang iklan baik di radio, TV, Koran ataupun melakukan penyebaran brosur apalagi meamasang baligho dipinggiran jalan. Tapi dengan modal yang ia miliki, pelanggan datang dengan sendirinya. Tentunya tidak lepas dari do’a serta Ridho dari kedua orang tua. seperti dijelaskan oleh sunan at-Tirmidzy dalam kitab sunannya. Sebagimana redaksi hadits tersebut ialah :
حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Abu Hafsh Umar bin Ali menceritakan kepada kami, Khalid bin Al Harits menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Ya'la bin Atha, dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru bahwa Nabi SAW bersabda, "Ridha Allah dalam (tergantnng) ridha kedua orang tua, dan murka Allah itu dalam murka kedua orang tua ". (fi maktabi ash-syamilah)
al-baihaqy juga menjelaskan dalam kitabnya su’bul iman didalam bab su’bul iman nomer 39 sub bab su’bul iman nomer 55 berbuat baik pada orang tua.
artinya insya Allah seperti ini “ ridho Allah itu dari ridho kedua orang tua,dan murka Allah itu dari murka kedua orang tua”(fi maktab ash-syamilah). Cukup kiranya hadits itu saya cantumkan mengenai hal tersebut.
Usaha yang dilakukan oleh icha ini tidak seperti usaha yang dilakukan oleh ayahnya. Kalau ayahnya itu bisa dengan sendirinya. Sedangkan si icha ini bisa dengan belajar. Akan tetapi dengan ketekunannya, ia mengembangkan apa yang telah diajarkan oleh para gurunya ketika mengenyam pendidikan di SMK. Tentunya dengan terus belajar dan belajara ia bisa mengembangkan ilmunya. Tidak hanya itu, belajar di luar pun ia lakukan untuk menambah pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kecantikan. Diantarannya yaitu dengan cara memasuki salon-salon yang dianggapnya sudah berpelngalaman dalam menjalani usaha salon, lalu ia bertanya-bertanya kepada salah seorang pekerja salon tersebut. Selain itu ia juga melihat tata cara penggerakan anggota tubuh dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan itu ia bisa mengambil pelajaran dari mereka.
Tak diduga, ternyata ia adalah salah satu seorang murid lulusan terbaik dikala itu. Diantara teman-temannya yang sama mengambil jurusan kecantikan, ialah seorang yang pertama kali berani membuka dan mengembangkan ilmu-ilmunya. Karena dirasa ia sudah mempunyai potensi dalam hal ini. Dan tidak disangka, diantara teman-temannya hanya dialah yang sampai sekarang masih bertahan dalam menjalankan usahannya. Teman-temannya ada yang membuka usaha seperti ini, akan tetapi hanya bertahan sebentar saja, karena mereka kebanyakan bangkrut dan sepi pelanggannya pastinya. Masih ada teman-temannya yang bertahan tapi mereka hanya dua orang saja, itupun penghasilannya 500 rb perbulan itupun dikala ramai dan apabila sepi kadang-kadang hanya mendapat pemasukan 250-300 rb perbulan. Coba kalau kita bandingkan dengan penghasilan si icha perbulan. Sangatlah jauh perbedaan itu.
Kunci kesuksesan itu berada pada diri kita sendiri, dan tanpa tekad serta kerja keras semuannya tidak akan pernah kita dapatkan. Meskipun kita mempunyai uang yang banyak untuk modal dalam usaha. Belum tentu kita bisa mencapai kesuksesan. Akan tetapi tidak hanya itu saja, halangan serta rintangan yang akan kita hadapi ditengah perjalanan harus kita hadapi dengan tenang dan mengguanakan fikiran yang dingin. Setelah itu kita cari solusinya. Apabila kita tidak bisa atau dirasa bingung dalam menghadapinya. Orang tua serta teman-teman yang sudah mengetahui tentang pekerjaan anda, mereka kita ajak sering. Karena dengan itu kita akan mempunyai jalan terang untuk menhadapinya. Ingatlah apapun pekerjaan yang kita lakukan itu juga harus didasari rasa suka atau cinta terhadap apa yang kita lakukan, jangan pernah menganggap pekerjaan itu sebagai sesuatu yang membebani kita. Dan ingatlah selalu dasarilah niat untuk melakukan sebuah pekerjaan itu dengan beribadah. Karena dengan itu semua, insya Allah kesuksesan akan menuju kepada diri kita. Kata seorang pemilik usaha jasa kecantikan (icha). Ingatlah bahwasannya Allah selalu memberikan jalan keluar terhadap suatu masalah. Saya kategorikan seperti jalan buntu, meskipun dikatakan jalan buntu, pasti masih ada jalan lain untuk melewatinya. Tentunya dengan mencari tahu dan berfikir secara tenang. Dengan itu insya Allah kita akan mendapatkan jalan keluarnya.





BIOGRAFI PENULIS
  ZAINUL KHIKAM, dilahirkan pada tanggal 12 bulan juli 1991 dari pasangan Bapak Afdlol dan ibu Susiyah. Ia dibesarkan dalam keluarga yang amat sangat sederhana yang tinggal dalam sebuah rumah yang pantas disebut gubuk karena ukurannya yang sangatlah kecil. Yang terletak dipinggir kali di desa krompeng, sebuah dukuh yang sangatlah eksotis lingkungannya di kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan.
Pendidikan formalnya dimulai dari SDN 02 krompeng,Talun(2004) kemudian melanjutkan ke MTS Tholabuddin Masin,Warungasem(2007) dan melanjutkan ke jenjang SLTA yaitu di MA Sunan Kalijaga Bawang,(2010). Disamping itu, penulis juga menempuh pendidikan yang berbasis keagamaan atau pendidikan non formal dengan mengaji di pesantren Asasul Huda I klawen,Bawang,Batang. Yaitu sejak tahun 2007-2010.
Selama menempuh pendidikan, penulis bagaikan seorang yang kosong, karena tidak mempunyai sedikitpun ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Karena itu penulis mempunyai tekad yang kuat untuk bersungguh-sungguh dalam menggapai ilmu. Dalam rangka tholabul ilmi ini,penulis hanyalah konsen kepada hal-hal yang dianggapnya penting. Karena menurutnya mengikuti kegiatan yang tidak menghasilkan ilmu menurutnya tidaklah penting. Sejak penulis keluar dari pondok pesantren dan lulus dalam ujian nasional pada tahun 2010, ia berencana ingin melanjutkan pendidikannya di STAIN Pekalongan. Dengan dukungan orang tua serta guru-gurunya, akhirnya iapun memasuki Universitas tersebut dengan mengambil jurusan Ushuluddin Prodi Tafsir Hadits. Dan sekarang Alhamdulillah sudah berada di semester 3. Disamping itu penulis setiap harinya juga melakukan amanah yang diberikan oleh lembaga pendidikan islam yaitu Madrasah Diniyah Ash-Sholihiyyah Desa Krompeng, kecamatan Talun untuk mengajar para siswa-siswa. Dan pada tahun ini penulis juga mendapat panggilan dari KEMENAG Kabupaten pekalongan untuk menjadi penyuluh agama didesannya. Akan tetapi itu semua masih dalam proses. Semoga penulis bisa terpilih diantara para calon-calon penyuluh agama.disamping kesibukannya mencari ilmu, penulis setiap harinya juga membantu orang tuannya yang menjadi seorang buruh untuk berdagang Emping. Melalui bos-bos yang membuat emping. Ibunda mengambilnya dulu,lalu setelah terjual menyetorkan uangnya kepada bosnya. Hanya mendapatkan laba 1500-2000 per kilogramnya. Penulis juga mengikuti kegiatan di Kampus. Salah satunya yaitu dalam organisasi HMJ Ushuluddin. Pada kesempatan ini penulis juga mencalonkan diri sebagai calon ketua HMJ dengan salah satu lawanya yaitu angkatan diatasnya. Dengan harapan semoga terpilih dan mampu mengembangkan ilmu-ilmu yang diberikan dan membawa mahasiswa jurusan Ushuluudin khususnya untuk maju.

KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)

Tidak ada komentar: