Banyak
pengusaha yang memulai dan memperbesar usahannya cukup dengan kreativitas,
kejelian dan keberanian, dan yang paling utama lagi penanaman iman yang akan
mendorong dan membawa prinsip menuju sebuah kesuksesan. Salah satunya yaitu
bapak nasocha dan zuhrotun nisa. Mereka adalah seorang pengusaha di bidang jasa.
Untuk yang pertama yaitu bapak nasocha. Ia adalah seorang yang mempunyai usaha
pangkas rambut, mari kita telusuri gerak serta lika liku perjalanannya dalam
menjalani usahannya.
Berawal
dari keberanian serta kreativitasnya,ia berani membuka pangkas rambut di jalan
binagriya. Seorang yang dikenal sebagai pak bigry ini penghasilannya sebulan
hampir mencapai 5 jt. Cukup besar bagi kalangan pengusaha pangkas rambut,
karena dikalangan lain sebulan hanya mencapai penghasilan kurang dari 1 jt. itupun
penghasilan yang dalam jangka pendek. Apabila bulan akan menuju ramadhan. Wah
penghasilan itu akan bertambah 2 kali lipat bahkan lebih. Bisa dibayangkan
berapa penghasilannya perbulan. 10 jt, nah benar sekali. Seperti itulah
penghasilannya bila pada bulan-bulan ramadhan. Bahkan dalam pengalamannya,
iapun pernah buka dari jam 8 pagi sampai jam 3 pagi. Tentu beliau tidak
meninngalkan kewajibannya sebagai seorang islam.
Pak
bigry memulai usahannya sejak tahun 1999, sebelum ia terjun ke usaha itu ia
adalah seorang tukang becak. Dengan pekerjaanya sebagai tukang becak, ia
sedikit-demi sedikit mengumpulkan uang untuk membeli alat potong rambut dan
juga tempat untuk pangkalannya dalam menjalani usahannya.
Lambat-laun
iapun menjalani usahannya dengan cara membagi waktu. Ketika tiada pelanggan
potong rambut ia pun sambil mengayunkan becaknya untuk mendapatkan uang. Ketika
dirasa menurutnya bahwa kerja seperti ini susah, iapun ingin sungguh-sungguh
dalam menjalankan usahannya(pangkas rambut),dan ia pun menjual becaknya untuk
modal dalam usahannya. ketika awal
pertama kali,ia belum sama sekali mempunyai pelanggan. Ketika bulan akan menuju
puasa dibulan ramadhan, Mulailah ia mempunyai pelanggan. Mulai dirasa ramai
yaitu ketika setelah lebaran usai. Pelanggan yang datang silih berganti. Sampai
seharian yang ngantri sangatlah banyak. Sampai-sampai pak bigry mengatakan “
tidak saya kira usaha ini akan sampai menuju kesuksesan”. Cukup bagi kalangan
warga biasa dalam menjalani usaha ini. Pernah saya memawancarai salah seorang
pelanggannya, sapa waryono namanya, dia seorang yang datang dari daerah
Bandar,kab. Batang “ saya pelanggan dari bapak bigry sejak tahun 2001. Sampai
sekarang saya tetap kesini meskipun jarak yang saya tempuh cukup jauh.
Kira-kira 30 km dari sini. Saya memang mempunyai azam dari rumah untuk menuju
kesini. Dan hanya inilah tujuan saya.” Ujar pak waryono salah seorang pelanggan.
Dikala
tahun terus melaju, dan perputaran waktu sangatlah cepat. Tidak dirasa pak
bigry ini adalah seorang usahawan yang paling dikenal didaerah pekalongan
bagian barat. Karena hampir semua yang bertempat tinggal diwilayah itu menjadi
pelanggannya. Pernah saya satu minggu lebih ditempat usahannya. Semua orang
yang datang untuk memangkas rambutnya saya tanyakan satu persatu. Dari
keduaratus orang yang saya tanyai. 50 % diantarannya adalah warga perumahan
binagriya,Medono kabupaten pekalongan barat. Dan 30 % diantarannya dari luar
perumahan dan 20 % diantarannya siswa-siswa SLTA didaerah kota madya
pekalongan.
Kata
pak bigry “disamping saya bekerja mengeluarkan keringat, walaupun saya kerja,
tetapi saya tetap beribadah. Karena
menurut saya, disamping menafkahi keluarga saya juga memperindah penampilan
seseorang. Dan menurut ustadz saya itu ibadah” sekiranya usaha seperti inilah yang harus
dikembangkan oleh orang-orang yang keterbatasan ekonomi. Apabila mempunyai
tekad serta keinginan dan yang tidak boleh ketinggalan yaitu kreativitas,
kejelian serta keberanian yang kuat. Maka jangan heran bila kesuksesan akan
berada didepan mata kita. Usaha ini belum seberapa. Karena ini hanya
penghasilan seberapa. Tapi bagi kalangana kami. Usah yang dijalani pak bigry
ini bila dibandingkan dengan usahawan-usahawan pangkas rambut lainya tiada
bandingan. Beliaulah yang menurut analisis saya termasuk dalam kategori
pengusaha sukses dalam literature pengusaha pangkas rambut.
Dengan
usahnnya sebagai pangkas rambut, ia mempunyai seorang anak yang yang mempunyai
potensi dalam mempercantik seseorang yaitu usaha salon. Pak bigry membiayai
usaha anaknya itu dari hasil usahannya pangkas rambut. Semua alat-alat salon
kecantikan itu dibiayainya. Dan tidak dikira anaknya pun mempunyai bakat dalam
usaha. Salon ini dijalankan oleh anaknya yaitu Zuhrotun Nisa salah seorang
mahasiswa STAIN Pekalongan jurusan Ushuluddin prodi Tafsir Hadits . seorang
yang akrab dipanggil icha ini dulunya ia adalah seorang yang mengenyam
pendidikan di SMK I Pekalongan dengan mengambil jurusan kecantikan. Salon yang
dinamainya JAVA BIGRY SALON itu mempunyai penghasilan 5 jt perbulan. Cukup
besar bagi kalangan pengusaha pemula dan seseorang yang sekaligus menjalani
pendidikan disalah satu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) PEKALONGAN di
Jl. Kusuma Bangsa No. 9 Panjang Wetan Kota Pekalongan.
Saya
mempunyai cerita unik seputar kehidupannya, yaitu ketika ia ditanya. “ kenapa
anda mengambil jurusan ushuluddin prodi tafsir hadits padahal anda dari SMK
yang notabennya sekolah umum.” Iapun bingung menjawabnya….???? Disertai
kebingungan,serta kebingungan sang dosen yang menanyakan,ditambah lagi bila ada
pertanyaan demikian pasti teman-teman satu kelas mentertawakannya. walaupun
demikian, sebenarnya ia mempunyai tujuan kenapa dirinya memasuki jurusan itu.
Apakah sebenarnya tujuannya. Mari kita telusuri;
Berawal
dari dirinya yang pernah mengenyam pendidikan disebuah pendidikan islamiyah
“RAUDHATUL JINAN”. Ia mempunyai tekad untuk mengislamisasikan masyarakat
disekitarnya. Karena menurutnya sosok pemimpin islam yang sekarang berkiprah
tidaklah memikirkan perubahan serta kemajuan didesannya. Yang ia fikirkan
hanyalah materi belaka. Dan kenapa ia mengambil jurusan itu karena dengan ia
mempunyai potensi bekerja ia bisa mengumpulkan uang untuk membiayai kuliyahnya sendiri
serta ia bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk selalu beribadah
mempercantik orang. Apalagi dalam lingkupan ini adalah seorang wanita. Wanita
itu diperkenankan selalu berpenampilan menarik serta mempercantik dirinya.
Tujuan nanti setelah lulus dari kuliahnya, ia bisa mengembangkan ilmu-ilmu
keislaman yang mampu merubah serta memajukan masyarakatnya. Supaya terlihat
seperti desa yang hidup akan nilai-nilai keislaman. Tidak pada waktu ini. Yang
terlihat hanyalah sebuah kemajuan dalam materi belaka. Itu sebabnya ia ingin
menjalani pendidikannya di jurusan USHULUDDIN.
Kembali
kepada usahannya, dengan penghasilan 5 jt per bulan, ia bisa menambahkan
alat-alat untuk usahannya salon. Waktu terus berjalan dan penghasilan kirannya
tidak hanya cukup hanya segitu. Ketika bulan menunjukkan Ramadhan,
penghasilannya pun meningkat, ketika malam idhul fitri. penghasilannya hampir
mencapai 15 jt. itu dilakukannya Karena dengan kerja keras serta ketekattannya
dalam mencapai kesuksesan.
Tidak
disangka, jika tadi pelanggan dari ayahnya pak bigry hampir semua dari
perumahan binagriya, kini anaknya pun sama. Hampir semua pelanggannya dari
warga perumahan binagriya. Tentunya sikap ramah serta pelayanan yang baiklah
modal bagi para pengusaha dibidang jasa. Kini pelanggan yang tadinya berada
disalon lain. Mulailah mereka merasakan kenyamanan di tempat salon JAVA BIGRY
SALON jl. Supriyadi Gg. 18 No. 58 Tirto pekalongan barat.
Kita
harus mengambil pengalaman dari seseorang yang akrab dipanggil Icha ini “ tidak
semua jasa salon itu kita pandang kesebelah negative, buktinya saya, insya
Allah saya tidak pernah melakukan hal-hal yang dipandang melanggar hukum baik
dari sisi Agama maupun peraturan perundang-undangan. Saya melakukan usaha ini
berdasarkan niat ibadah, jadi seterusnya saya akan selalu memgang
prinsip-prinsip serta tata cara aturan dalam menjalani kehidupan dan berusaha.”
Ujar si pengusaha jasa kecantikan salon.
Ternyata
sunnguh besar pelajaran yang bisa kita
ambil dari para pengusaha ini. Tentunya menempatkan iman terlebih dahulu kita
terapkan sebelum kita melakukan perbuatan agar nantinya kita bisa mencapai
sebuah kesuksesan dalam berusaha maupun dalam menghadapi kehidupan.
Dengan
modal keramahan dan pelayanan serta hasil yang baik, sejuta pelanggan akan
mudah kita dapatkan. Tidak perlu kita memasang iklan yang besar untuk mencari
pelanggan. Pengusaha yang satu ini tidak pernah sesekali memasang iklan baik di
radio, TV, Koran ataupun melakukan penyebaran brosur apalagi meamasang baligho
dipinggiran jalan. Tapi dengan modal yang ia miliki, pelanggan datang dengan
sendirinya. Tentunya tidak lepas dari do’a serta Ridho dari kedua orang tua.
seperti dijelaskan oleh sunan at-Tirmidzy dalam kitab sunannya. Sebagimana
redaksi hadits tersebut ialah :
حَدَّثَنَا
أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ
فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Abu
Hafsh Umar bin Ali menceritakan kepada kami, Khalid bin Al Harits
menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Ya'la bin
Atha, dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru bahwa Nabi SAW bersabda, "Ridha
Allah dalam (tergantnng) ridha kedua orang tua, dan murka Allah itu dalam murka
kedua orang tua ". (fi maktabi ash-syamilah)
al-baihaqy
juga menjelaskan dalam kitabnya su’bul iman didalam bab su’bul iman nomer 39 sub
bab su’bul iman nomer 55 berbuat baik pada orang tua.
artinya
insya Allah seperti ini “ ridho Allah itu dari ridho kedua orang tua,dan murka
Allah itu dari murka kedua orang tua”(fi maktab ash-syamilah). Cukup kiranya
hadits itu saya cantumkan mengenai hal tersebut.
Usaha
yang dilakukan oleh icha ini tidak seperti usaha yang dilakukan oleh ayahnya.
Kalau ayahnya itu bisa dengan sendirinya. Sedangkan si icha ini bisa dengan
belajar. Akan tetapi dengan ketekunannya, ia mengembangkan apa yang telah
diajarkan oleh para gurunya ketika mengenyam pendidikan di SMK. Tentunya dengan
terus belajar dan belajara ia bisa mengembangkan ilmunya. Tidak hanya itu,
belajar di luar pun ia lakukan untuk menambah pengetahuan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kecantikan. Diantarannya yaitu dengan cara memasuki salon-salon
yang dianggapnya sudah berpelngalaman dalam menjalani usaha salon, lalu ia
bertanya-bertanya kepada salah seorang pekerja salon tersebut. Selain itu ia
juga melihat tata cara penggerakan anggota tubuh dalam mengerjakan
pekerjaannya. Dengan itu ia bisa mengambil pelajaran dari mereka.
Tak
diduga, ternyata ia adalah salah satu seorang murid lulusan terbaik dikala itu.
Diantara teman-temannya yang sama mengambil jurusan kecantikan, ialah seorang
yang pertama kali berani membuka dan mengembangkan ilmu-ilmunya. Karena dirasa
ia sudah mempunyai potensi dalam hal ini. Dan tidak disangka, diantara
teman-temannya hanya dialah yang sampai sekarang masih bertahan dalam
menjalankan usahannya. Teman-temannya ada yang membuka usaha seperti ini, akan
tetapi hanya bertahan sebentar saja, karena mereka kebanyakan bangkrut dan sepi
pelanggannya pastinya. Masih ada teman-temannya yang bertahan tapi mereka hanya
dua orang saja, itupun penghasilannya 500 rb perbulan itupun dikala ramai dan
apabila sepi kadang-kadang hanya mendapat pemasukan 250-300 rb perbulan. Coba
kalau kita bandingkan dengan penghasilan si icha perbulan. Sangatlah jauh
perbedaan itu.
Kunci
kesuksesan itu berada pada diri kita sendiri, dan tanpa tekad serta kerja keras
semuannya tidak akan pernah kita dapatkan. Meskipun kita mempunyai uang yang
banyak untuk modal dalam usaha. Belum tentu kita bisa mencapai kesuksesan. Akan
tetapi tidak hanya itu saja, halangan serta rintangan yang akan kita hadapi
ditengah perjalanan harus kita hadapi dengan tenang dan mengguanakan fikiran
yang dingin. Setelah itu kita cari solusinya. Apabila kita tidak bisa atau
dirasa bingung dalam menghadapinya. Orang tua serta teman-teman yang sudah
mengetahui tentang pekerjaan anda, mereka kita ajak sering. Karena dengan itu
kita akan mempunyai jalan terang untuk menhadapinya. Ingatlah apapun pekerjaan
yang kita lakukan itu juga harus didasari rasa suka atau cinta terhadap apa
yang kita lakukan, jangan pernah menganggap pekerjaan itu sebagai sesuatu yang
membebani kita. Dan ingatlah selalu dasarilah niat untuk melakukan sebuah
pekerjaan itu dengan beribadah. Karena dengan itu semua, insya Allah kesuksesan
akan menuju kepada diri kita. Kata seorang pemilik usaha jasa kecantikan
(icha). Ingatlah bahwasannya Allah selalu memberikan jalan keluar terhadap
suatu masalah. Saya kategorikan seperti jalan buntu, meskipun dikatakan jalan
buntu, pasti masih ada jalan lain untuk melewatinya. Tentunya dengan mencari
tahu dan berfikir secara tenang. Dengan itu insya Allah kita akan mendapatkan
jalan keluarnya.
BIOGRAFI
PENULIS

Pendidikan
formalnya dimulai dari SDN 02 krompeng,Talun(2004) kemudian melanjutkan ke MTS Tholabuddin
Masin,Warungasem(2007) dan melanjutkan ke jenjang SLTA yaitu di MA Sunan
Kalijaga Bawang,(2010). Disamping itu, penulis juga menempuh pendidikan yang
berbasis keagamaan atau pendidikan non formal dengan mengaji di pesantren
Asasul Huda I klawen,Bawang,Batang. Yaitu sejak tahun 2007-2010.
Selama
menempuh pendidikan, penulis bagaikan seorang yang kosong, karena tidak
mempunyai sedikitpun ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Karena itu penulis
mempunyai tekad yang kuat untuk bersungguh-sungguh dalam menggapai ilmu. Dalam
rangka tholabul ilmi ini,penulis hanyalah konsen kepada hal-hal yang
dianggapnya penting. Karena menurutnya mengikuti kegiatan yang tidak
menghasilkan ilmu menurutnya tidaklah penting. Sejak penulis keluar dari pondok
pesantren dan lulus dalam ujian nasional pada tahun 2010, ia berencana ingin
melanjutkan pendidikannya di STAIN Pekalongan. Dengan dukungan orang tua serta
guru-gurunya, akhirnya iapun memasuki Universitas tersebut dengan mengambil
jurusan Ushuluddin Prodi Tafsir Hadits. Dan sekarang Alhamdulillah sudah berada
di semester 3. Disamping itu penulis setiap harinya juga melakukan amanah yang
diberikan oleh lembaga pendidikan islam yaitu Madrasah Diniyah Ash-Sholihiyyah
Desa Krompeng, kecamatan Talun untuk mengajar para siswa-siswa. Dan pada tahun
ini penulis juga mendapat panggilan dari KEMENAG Kabupaten pekalongan untuk
menjadi penyuluh agama didesannya. Akan tetapi itu semua masih dalam proses.
Semoga penulis bisa terpilih diantara para calon-calon penyuluh agama.disamping
kesibukannya mencari ilmu, penulis setiap harinya juga membantu orang tuannya
yang menjadi seorang buruh untuk berdagang Emping. Melalui bos-bos yang membuat
emping. Ibunda mengambilnya dulu,lalu setelah terjual menyetorkan uangnya
kepada bosnya. Hanya mendapatkan laba 1500-2000 per kilogramnya. Penulis juga
mengikuti kegiatan di Kampus. Salah satunya yaitu dalam organisasi HMJ
Ushuluddin. Pada kesempatan ini penulis juga mencalonkan diri sebagai calon
ketua HMJ dengan salah satu lawanya yaitu angkatan diatasnya. Dengan harapan
semoga terpilih dan mampu mengembangkan ilmu-ilmu yang diberikan dan membawa
mahasiswa jurusan Ushuluudin khususnya untuk maju.
KTM
(Kartu Tanda Mahasiswa)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar